Jumat, 09 April 2010

Membangun SDM Kesehatan di Tanah Papua


MEMBANGUN SDM KESEHATAN DI TANAH PAPUA (suatu tantangan dan harapan)
Membangun kesehatan di Tanah Papua (Prov.Papua & Papua Barat) tidak terlepas dari membangun SDM (tenaga kesehatan). Pemerintah Pusat melalui B-PPSDM Kesehatan membangun Politeknik Kesehatan Jayapura di Provinsi Papua. Politeknik Jayapura memiliki 4 Jurusan (Keperawatan, Kebidanan, Gizi dan Kesehatan lingkungan). Jurusan Keperawatan memiliki Prodi (Program tudi) di Sorong, Manokwari (Provinsi Papua Barat) dan Serui, Biak, Nabire, Wamena, Kaimana serta Merauke (Provinsi Papua). Jurusan kebidanan memiliki Prodi di Biak dan Sorong. Demikian juga Gizi (Prodi Sorong). Dalam waktu yang tidak lama akan dibentuk lagi satu Poltekes di Papua Barat dengan berpusat di Sorong, setelah turunnya persetujuan dari Dirjen Dikti dan MENPAN serta Menkes.
Sejak tahun 80'an Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura bekerja sama dengan Kanwil Kesehatan Provinsi Irian Jaya (sekarang Dinkes Papua) telah merintis pendidikan tenaga kesehatan khususnya keperawatan dengan membuka Program D-3 Keperawatan Uncen sebagai embrio dibukanya Program S1 Keperawatan, S1 Kesehatan Masyarakat, dan S1 Kedokteran Uncen yang sekarang telah eksis dan telah meluluskan lulusannya (khusus s1 FKM Uncen dan D3 Keperawatan Uncen). Setelah dibukanya S1 Keperawatan Uncen, Program D-3 Uncen ditutup dan dialihkan pengelolanya untuk mengelola PPN (Program Pendidikan Ners). Khusus pendidikan Program Diploma (D3) yang dilaksanakan oleh 4 Jurusan di Poltekes) dan beberapa Prodi di daerah-daerah tetap eksis melaksanakan Proses Pendidikan yang diawali oleh Proses Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENSIMARU) yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dibawah pengawasan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (PUSDIKNAKES) di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan Depekes RI dan Proses akhir pendidikan berupa wisuda dan pengambilan sumpah bagi lulusan perawat dan bidan.
Disamping institusi Diknakes (pendidikan tenaga kesehatan) yang di kelola oleh Pemerintah Pusat (Depkes dan Dikbud), ada juga beberapa institusi yang dikelola oleh pihak swasta dalam hal ini Yayasan seperti Program D3 Analis Kesehatan dan Farmasi yang dilaksanakan Oleh USTJ (Universitas Sains dan Teknologi Jayapura), S1 Kesmas dan Keperawatan yang di kelola oleh STIKES Papua (Yayasan ABT Papua) berlokasi di Sorong, S1 Keperawatan yang dikelola oleh STIKES ANDEY di Manokwari.
Pemerintah Daerah Kabupaten dan Provinsi hingga dewasa ini belum sepenuhnya melihat penyiapan SDM Kesehatan ini sebagai kebutuhan. Hal ini terbukti dari penyediaan Dana APBD Kabupaten maupun Provinsi tidak konsisten ditetepkan untuk menunjang program pendidikan yang sudah berjalan. Hal ini mungkin saja terjadinya adanya budaya saling mengharapkan di kalangan pemerintah kita. Sebagai pengelola program kami selalu menemukan pengalaman ini. " Ah kamu kan UPT Depkes jadi segala biaya untuk operasional program sudah seharusnya disiapkan dari Depkes." Itulah sekelumit kata-kata yang selalu disampaikan kepada kami sewaktu lobi bantuan dana untuk menunjang pelaksanaan program. Sebaliknya oleh Depkes selalu menyampaikan bahwa kami harus melakukan lobi ke PEMDA untuk menyisihkan dana APBD masing2 PEMDA untuk menunjang program pendidikan karena lulusan dari Program Pendidikan tersebut akan diberdayakan untuk Kepentingan PEMDA dalam hal ini melayani kesehatan masyarakat. Tidak tahu sampai kapan fenomena "Tolak menolak ini kapan berakhir" sehingga PENCAPAIAN TUJUAN PROGRAM PENDIDIKAN dapat tercapai yaitu menyiapkan tenaga kesehatan yang bermutu dan profesional dapat terpenuhi, semoga.......
Tujuan Pendidikan ini memang dapat tercapai apabila ada kerja sama antara Institusi Pendidikan, komponen masyarakat, dukungan dari Pemerintah (Pusat maupun PEMDA). Sekian...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda